Kamis, 01 Agustus 2013

Baksos Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang

Bakti sosial ke-3 dalam rangkaian Syiar Ramadhan 1434 H Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berlangsung di Rumah Sakit UMM, Rabu (31/7). Momen ini bertepatan dengan persiapan soft launching RS UMM yang rencananya diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Proklamasi 17 Agustu 2013 mendatang.

Ketua Tim Persiapan RS UMM, Wakidi, memastikan persiapan launching sudah cukup matang. Baksos Ramadhan di komplek RS ini merupakan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat. Tidak hanya itu, sebelumnya UMM juga sudah mengadakan Silatirahim Buka Bersama masyarakat sekitar. “Persiapannya sudah mencapai 90%,” katanya.

Seperti Baksos di kampus I dan kampus II, kali ini juga diisi dengan pembagian sembako dan pengobatan gratis. Sebanyak 150 paket dibagikan kepada masyarakat kurang mampu di sekitar RS UMM, yangs sebagian besar masyarakat desa Landungsari, Kabupaten Malang.

Koordinator Baksos, Yoyok Bekti, menyatakan kepedulian kampus kepada masyarakat merupakan bagian dari manifestasi rasa syukur. Jangankan diberi rizki, bisa hidup saja pun kita harus bersyukur. “Kita dikaruniai oleh Allah oksigen yang gratis setiap saat ini saja sudah tak ternilai harganya,” katanya tentang rasa syukur itu.

Wakidi menambahkan, orang yang bersyukur akan dilimpahi rizki lebih oleh Allah. Sebaliknya, yang kufur akan memperoleh azab yang pedih. Mengutip ayat alQuran, dia mengajak warga untuk terus bersyukur.

Soal pembukaan RS itu, Wakidi menerangkan ada standar yang telah dipenuhi agar RS ini bisa beroperasi. Di antaranya memiliki poli-poli seperti umum, penyakit dalam, gigi, mata, persalinan, anak. Selain itu sistem adminsitrasinya juga harus sudah siap.

Selama periode soft launching ini, pihak RS menyiapkan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis secara terbatas. Apa saja pelayanan yang direncanakan gratis selama seminggu untuk masyarakat umum ini masih menunggu pematangan dalam waktu dekat. Demikian pula pelayanan kesehatan gratis bagi mahasiswa UMM yang selama ini dilayani di klinik akan dipindahkan ke RS. “Tentu saja mahasiswa juga gratis seperti sebelum-sebelumnya,” kata Wakidi. Hanya saja pelayanan gratis diberikan untuk pemeriksaan dan penyakit yang ringan-ringan. Jika ada penanganan yang lebih berat akan dipertimbangkan lebih lanjut melalui kebijakan universitas.

Saat ini, RS UMM telah merekrut 60 pegawai, terutama untuk karyawan medis. Untuk kebutuhan RS ke depan,menurut rektor Muhadjir Effendy, karyawan yang dibutuhkan bahkan lebih banyak daripada karyawan kampus UMM. (mal/nes/nas)

source

0 komentar:

Posting Komentar