Sabtu, 17 Agustus 2013

Arema Tidak Jadi Diusir, tapi Ditunda

PT Liga Indonesia selaku regulator ISL akhirnya memutuskan untuk menunda jadwal pertandingan Arema Indonesia, siang kemarin. Keputusan penundaan ini, terlampir dalam surat resmi yang dikirim melalui faksimile, ke kantor klub berjuluk Singo Edan tersebut, Jalan Kertanegara depan Stasiun Kota Baru.
Dalam surat bernomor 1104/LIGA/VII/2013 yang ditandatangani CEO PT LI Djoko Driyono ini, laga Arema-Barito Putra dan Arema-Persiba Balikpapan diundur hingga awal September 2013. Dalam jadwal awal, Arema menghadapi Barito dan Persiba, pada tanggal 21 dan 25 Agustus.
Tapi, jadwal baru menyebut bahwa Arema akhirnya harus menghadapi Barito pada 1 September 2013, sementara pertandingan lawan Persiba dihelat pada 5 September 2013. ‘’Kita terima surat siang tadi dari PT Liga, intinya menunda jadwal Arema, hingga Pilgub berakhir,’’ tutur Media Officer Arema, Sudarmaji.
Praktis, Arema terhindar dari opsi laga usiran. Sebelumnya, PT Liga sempat membuat publik Arema was-was karena tidak segera menelurkan keputusan Polda Jatim soal pelarangan pertandingan sepakbola selama Pilgub. Dengan surat resmi ini, Arema tak lagi dibayangi laga di Solo, kota langganan pelaksanaan laga usiran.
Sejatinya, manajemen sendiri tidak rela bila Arema harus melakoni pertandingan home-nya di Stadion Manahan Solo. Pasalnya, klub sedang tidak berada di bawah sanksi apapun dari Komdis PSSI. Sehingga, tidak ada keharusan untuk menggelar partai usiran di kota lain. CEO Arema Indonesia, Iwan Budianto pun menolak keras adanya laga usiran saat menghadapi Barito dan Persiba.
‘’Kalau memang ada opsi penundaan ya kita pilih itu. Ngapain harus menyusahkan Aremania. Kasihan kalau suporter jauh-jauh mendukung Arema di lokasi yang bukan kandang sendiri. Padahal, kita tidak disanksi atau terima hukuman laga usiran,’’ ungkap IB, sapaan akrabnya kepada Malang Post kemarin.
Arema menolak keras pemindahan venue pertandingan ke Solo karena kepentingan perebutan tiga poin yang krusial di sisa kompetisi. Seperti diketahui, Arema sedang kejar-kejaran dengan para penghuni papan atas ISL. Semua pertandingan di sisa kompetisi ini jadi pertaruhan terakhir asuhan Rahmad Darmawan (RD).
Dua laga home ditargetkan sapu bersih. Jika tetap Arema bermain di Malang, lengkap dengan dukungan puluhan ribu Aremania, maka jaminan dapat tiga poin lebih besar. Bagaimanapun, pressure dari Aremania terhadap tim tamu saat berada di lapangan, sangat dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan.
Jika bermain di luar Malang, maka tekanan dan intimidasi itu bakal berkurang. Tak heran, manajemen lebih memilih penundaan laga daripada harus bertanding di luar Malang. Selain itu, Arema juga berkepentingan dengan pendapatan dari tiket laga home, untuk operasional klub.
Lagipula, Arema menilai penundaan ini malah memberi hikmah tersendiri bagi Sunarto dkk. ‘’Kita gak masalah dengan penundaan. Persiapan kita semakin matang karena banyak waktu. Kita bisa main full team karena September tidak ada agenda timnas senior dan U-23,’’ ungkap General Manager Arema, Ruddy Widodo ketika dikonfirmasi kemarin.
Namun, bukan hanya dua laga home lawan Barito-Persiba saja yang mengalami pergeseran jadwal. Pertandingan away kontra Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat juga diubah.
Laga lawan Persidafon diundur, dari 3 September ke 11 September 2013. Pertandingan lawan Persiram Raja Ampat ditunda dari 7 September ke 15 September 2013.

source

0 komentar:

Posting Komentar